PENGARUH TEKNIK EKSTRAKSI DAN KONSENTRASI FIKSATOR TERHADAP KETUAAN DAN ARAH WARNA PADA PENCELUPAN KAIN KATUN PRIMISSIMA MENGGUNAKAN LARUTAN GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) DAN DAUN SIRIH (Piper Betle L.)

Ifti Khasanah, , Indonesia
Widihastuti Widihastuti, , Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh teknik ekstraksi yang digunakan dalam pembuatan zat pewarna alam gambir dan daun sirih terhadap ketuaan dan arah warna pada pewarnaan kain katun primissima; (2) pengaruh konsentrasi fiksator terhadap ketuaan dan arah warna pada pewarnaan kain katun primissima. Penelitian ini adalah penelitian true eksperimen dengan desain eksperimen faktorial 2x6, dimana teknik ekstraksi diblender adalah A1, teknik ekstraksi direbus adalah A2. Zat fiksator yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu kapur tohor dan tawas yang masing-masing memiliki 3 konsentrasi 20 gr/l, 30 gr/l dan 40 gr/l dinyatakan dengan tawas adalah T1, T2, T3 dan kapur adalah K1, K2, K3. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengujian ketuaan warna yang dilakukan oleh tim penguji laboratorium evaluasi tekstil UII menggunakan Spektrofotometer UV-PC ISR-2200 dan SNI ISO 105-J03:2015, sedangkan penentuan arah warna menggunakan lingkaran warna model RGB. Analisis data yang digunakan adalah one way anova dan independent t test dengan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan : (1) teknik ektraksi berpengaruh terhadap ketuaan warna dan arah warna hasil pencelupan (2) konsentrasi fiksator tidak berpengaruh terhadap ketuaan warna, namun berpengaruh terhadap arah warna yang dihasilkan.

Keywords


Daun Sirih; Gambir; Ketuaan Warna; Arah Warna; Teknik Ekstraksi

Full Text:

PDF

References


Alexander Prabu Sadewo, A. I. (2018). Nginang pada Perempuan Jawa di Desa Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Bogorani, N. W. (2010). Ekstrak Zat Warna Alam Campuran Biji Pinang, Daun Sirih, Gambir dan pengaruh Penambahan KMnO4 Terhadap Pewarnaan Kayu Jenis Albasia. Bukit Jimbaran: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana.

Failisnur, S. (2014). Sifat Tahan Luntur Dan Intensitas Warna Kain Sutera Dengan Pewarna Gambir (Uncaria Gambir Roxb) Pada Kondisi Pencelupan Dan Jenis Fiksator Yang Berbeda. Jurnal Litbang Industri Vol.4 No.1, 1-8.

Farida Ali, F. R. (2013). Ekstraksi Zat Warna Dari Kelopak Bunga Rossela (Study Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat dan Asam Sitrat). Jurnal Teknik Kimia, 26-34.

Harvey, D. (2000). Modern Analytical Chemistry. United States of America: The McGraw- Hill Companies, Inc.

Jones, K. (2014). Fortune-Telling Book of Colors. San Francisco, CA 94107: Chronicle Books LLC.

Kant, R. (2012). Textile Dyeing Industry an Environmental Hazard. Chandigarh: University Institute of Fashion Technology, Panjab University.

Kiswandono, A. A. (2010). Perbandingan Dua Ekstraksi Yang Berbeda Pada Daun Kelor (Moringa oeifera, lamk) Terhadap Rendemen Ekstrak Dan Senyawa Bioaktif Yang Dihasilkan. Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1 No. 1, 45-

Maria Stevin Herlina, F. A. (2018). Eksplorasi Eco Printing Untuk Produk Sustainable Fashion. Ornamen Jurnal Kriya Vol.2 No.02, 118-130.

Mursito, B. (2002). Ramuan Tradisional Untuk Penyakit Malaria. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Muthu, S. S. (2015). Handbook of Sustainable Apparel Production. United States: CRC Press.

Nazir, N. (2000). Gambir : budidaya, pengolahan dan prospek diversifikasinya. Padang: Yayasan Hutanku.

Noor Fitrihana, S. (2007). Teknik Eksplorasi Zat Pewarna Alam dari Tanaman Di Sekitar Untuk Pencelupan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Jurusan PKK FT UNY.

Rahayu, N. (2016). Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.)

Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sancaya Rini, I. S. (2011). Pesona Warna Alami Indonesia. Jakarta: Yayasan Keanakaragaman Hayati Indonesia.

Sardjono. (2010). Teknologi Pewarnaan Batik Zat Warna Alam. Yogyakarta: Balai Besar Kerajinan dan Batik.

Tribunnews.com. (2019). Hasil Survei: Tiap Hari Ada 2,4 Juta Liter Limbah Pewarna Batik Masuk Saluran Air di Pekalongan. Diakses

Maret 2021:

https://jateng.tribunnews.com/2019/08/14/ hasil-survei-tiap-hari-ada-24-juta-liter- limbah-pewarna-batik-masuk-saluran-air- di-pekalongan.




DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20busana.v11i2.19553

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Fesyen: Pendidikan dan Teknologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.