PENGARUH JENIS ZAT FIKSASI TERHADAP KETAHANAN LUNTUR WARNA DAN ARAH WARNA PADA KAIN MORI PRIMISSIMA MENGGUNAKAN ZAT WARNA ALAM BUAH GIRANG (Leea Indica)
Widihastuti Widihastuti, , Indonesia
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azizah, W. N. (2018). Pengaruh Jenis Zat Fiksasi Terhadap Kualitas Pewarnaan Kain Mori Primissma dengan Zat Warna Euphorbia. Yogyakarta: UNY.
Dalimartha, S. (2001). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Djufri,R. (1976). Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan. Bandung: Institut Teknologi Tekstil.
Fitrihana, N. (2010). Teknologi Tekstile dan Fashion. Yogyakarta: UNY Press.
Gumbolo, H. S. (2009). Pewarnaan Tekstil dengan Zat Warna Alam. Yogyakarta: Group Penerbit & Percetakan Ardana Media.
Guru, T. A. (2004). Seni Budaya Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Hartanto, N. S. (1993). Teknologi Tekstil.
Jakarta: Pradnya Paramita
Hasanudin. (2001). Penelitian dan Penyerapan Zat Warna Alam dan
Kombinasinya Pada Produk Batik dan Tekstil Kerajinan. Yogyakarta: Balai Litbang Kerajinan Batik.
Heruka, S. (2018). Pengaruh Jenis Zat FIksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Kain Katun, Sutera, dan Satin Menggunakan Zat Warna dari Kulit Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.). Yogyakarta: UNY.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid IV. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Isminingsih. (1978). Pengantar Kimia Zat Warna. Bandung: STTT.
Khayati, E. Z. (1998). Bahan perkuliah ilmu tekstil. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Lestari, K. W. F. (2002). Promosi Dagang, Industri, dan Investasi Melalui Workshop Pewarnaan Batik Kria Tekstil (Tekstil Kerajinan Tenun) Dengan Zat Warna Alam. Yogyakarta: Departemen Perindustrian dan Perdagangan R.I.
Moerdoko, W. (1975). Evaluasi Tekstil Bagian Kimia. Bandung: Institut Teknologi Tekstil.
Rahmadani, F. (2020). Pengaruh Jenis Kain Terhadap Kualitas Hasil Pewarnaan dengan Cat Akrilik Menggunakan Teknik Suminagashi. Yogyakarta: UNY.
Lemmens, R. H. M. J., Soetjipto, N. W., Danimihardja, S. (1999). Sumber Daya Nabati Asia Tenggara, 3 Tumbuh- tumbuhan Penghasil Pewarna dan Tanin. Jakarta: Balai Pustaka.
Pujilestari, T. (2014). Pengaruh Ekstraksi Zat Warna Alam dan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna Pada Kain Batik Katun. Dinamika Kerajinan dan Batik, Vol.31, No.1
Rizali, N. (1980). Pengetahuan Bahan dan Proses Tekstile 11. Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret.
Sulistiyati, R. (2015). Pengaruh Proses Mordanting dan Jenis Mordan Terhadap Kualitas Kain Celup Ikat Yang Diwarnai dengan Zat Warna Alam Jantung Pisang. Semarang: UNNES.
Sunarto. (2008). Teknik Pencelupan Dan PencapanJilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departeman Pendidikan Nasional.
Sunoto, S. R. (2000). Membatik: Diktat Kuliah. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT UNY.
Susanto, S. K. S. (1973). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogayakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan.
Tocharman, M. (2009). Eksperimen Pewarna Alami Dari Bahan Tumbuhan Yang Ramah Lingkungan Sebagai Alternatif Untuk Pewarnaan Kain Batik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Warintek. (2011). Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta: Graha Ilmu.
Widihastuti. (2014). Teori Zat Pewarna Alam. Yogyakarta: UNY Press.
Yonanda, D. A. (2019). Pengaruh Jenis Zat Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna Pada Tekstil Katun, Sutera, Satin Menggunakan Zat Warna Biji Buah Durian (Durio Zibethinus Murray). Yogyakarta: UNY.
DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20busana.v11i1.19545
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Fesyen: Pendidikan dan Teknologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.