DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT KEMEJA PRIA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 DLINGO, BANTUL, YOGYAKARTA
Abstract
Tujuan : 1) mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam belajar praktek menjahit
kemeja pria; 2) mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa dalam
praktek menjahit kemeja pria. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif men ggunakan
pendekatan deskriptif dengan subyek penelitian siswa kelas XI BA di SMK Negeri 1 Dlingo, Bantul,
Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes diagnosis. Teknik analisis
data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian: 1) pada aspek persiapan 77,42%
siswa kesulitan mengkondisikan tempat kerja dan menyiapkan alat, aspek proses 83,87% siswa
kesulitan membuat lubang kancing dan memasang kancing, dan aspek hasil 83,87% siswa tidak tepat
waktu dan bentuk keseluruhan (total look ); 2) pada aspek persiapan 77,42% siswa malas dan saling
bergantung dengan teman dalam mengkondisikan tempat kerja dan menyiapkan alat, aspek proses
83,87% siswa tidak memahami teknik dan mengukur untuk membuat lubang kancing dan memasang
kancing, dan aspek hasil 83,87% siswa tidak menyelesaikan tugas tepat waktu dan memperhatikan
teknik menjahit serta ukuran yang dibutuhkan sehingga mempengaruhi total look . Faktor eksternal
yaitu berasal dari lingkungan sekolah dan keadaan ekonomi keluarga.
Kata kunci: Diagnosis kesulitan belajar, menjahit kemeja pria
This aims to: 1) learning difficulties experienced by students in the practice of sewing men’s
shirts; and 2) factors causing their learning difficulties in the practice of sewing men’s shirts. This
was a quantitative study using the descriptive approach with the research subjects comprising all
students of Grade XI BA of SMK Negeri 1 Dlingo. The data were collected by a diagnostic test
technique. They were analyzed by descriptive s tatistics. The results are. 1) Regarding learning
difficulties in the practice of sewing men’s shirts in the preparation aspect, 77.42% of the students
have a difficulty in conditioning the workplace and preparing tools is in the high category; in the
process aspect, 83.87% of the students have a difficulty in making buttonholes and fixing buttons is in
the very high category; and in the outcome aspect, 83.87% of the students’ difficulty in the timeliness
and overall form is in the very high category. 2) Th e factor causing students’ learning difficulties in
the practice of sewing men’s shirts in the preparation aspect is that 77.42% of them are lazy and
mutually dependent on friends in conditioning the workplace and preparing tools, that in the process
aspect is that 83.87% of them do not understand the techniques and measure to make buttonholes and
fix buttons, and that in the outcome aspect is that 83.87% of them cannot complete the tasks on time
and do not pay attention to sewing techniques and the require d sizes so that these influence the
assessment of the total look. The external factors come from the school environment and the family’s
economic condition.
Keywords: diagnosis of learning difficulties, sewing men’s shirts
Full Text:
PDFReferences
Makmun, A. S. (2004). Psikologi
Kependidikan: Perangkat Sistem
Pengajaran Modul. Cet VII.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nurjanah, S (2015). Diagnosis Kesulitan
Belajar Matematika pada Materi
Jarak, Waktu, dan Kecepatan di
Kelas 5A SD N Pujokusuman 1
Yogyakarta. Diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3791
pada Februari 2017
Soekarno. (1989). Pelajaran Menjahit
Pakaian Pria (Tata Laksana Busana
Pria). Jakarta Selatan: Karya Utama.
Syah, M. (2005). Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Wacik, M. H. (1995). BINA BUSANA
(Pelajaran Menjahit Pakaian Pria).
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20busana.v6i6.10327
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 E-JOURNAL PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA - S1