PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Purwanto Purwanto,
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah seluruh kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 1 Borobudur yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas butir dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran diukur dengan hasil dari indikator: laboratorium memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dalam kategori kurang berperan dengan presentase 50% (17 siswa), laboratorium menyajikan suasana dunia kerja dalam kategori kurang berperan dengan presentase 67,65% (23 siswa), laboratorium memperluas pengetahuan siswa dalam kategori kurang berperan dengan presentase 55,89% (19 siswa), laboratorium memberikan informasi yang akurat dalam kategori kurang berperan dengan presentase 52,95% (18 siswa), laboratorium membantu memecahkan masalah siswa dalam kategori kurang berperan dengan presentase 55,88% (19 siswa), laboratorium memberikan motivasi belajar siswa dalam kategori berperan dengan presentase 47,08% (16 siswa), dan laboratorium mendorong siswa berkembang lebih baik dalam kategori tidak berperan dengan presentase 58,82% (20 siswa). Secara keseluruhan jawaban tertinggi responden tentang peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran produktif dengan kecenderungan jawaban 22 siswa dengan presentase 64,70% masuk dalam kategori kurang berperan
Full Text:
PDFReferences
Barnawi & M. Arifin. (2012). Manajemen Sarana & Prasarana Sekolah. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Eveline Siregar & Hartini Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Omang Wirasasmita. (1989). Pengantar Laboratorium Fisika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana SMK.
Peraturan Menteri Nomor 40 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK.
Richard Decaprio. (2013). Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
Sri Joko Yunanto. (2005). Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: PT Grasindo.
Refbacks
- There are currently no refbacks.