PENERAPAN PATERNITY LEAVE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELUARGA (Studi pada Pegawai Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul)

Irfan Sharif Lukman, Chatia Hastasari

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan paternity leave yang dapat meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal dalam keluarga dan untuk mengetahui manfaat penerapan paternity leave dalam keluarga saat di awal kelahiran bayi. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum (RSU) PKU Muhammadiyah Bantul sebagai salah satu instansi yang menerapkan cuti paternity leave. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif ini menggunakan informan tiga  perawat laki-laki pada Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul yang mendapatkan cuti paternity leave. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan tahap pengumpulan data, reduksi data, display data serta verifikasi dan penegasan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan paternity leave sebagai upaya meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh suami adalah 1) Komunikasi interaksional berupa interaksi sederhana seperti melakukan obrolan ringan seputar kesehatan istri, kondisi bayi dan makanan yang dikonsumsi istri sehingga mendukung pemberian ASI eksklusif untuk bayi, 2) Komunikasi stimulus-respon (S-R) berupa sentuhan ringan pada bayi, menggendong bayi, mengusap dan membelai bayi dan melantunkan ayat suci Al-Qur’an yang dapat memberikan rasa nyaman pada bayi, 3) Komunikasi ABX berupa pengertian dan toleransi satu sama lain, dengan memberi nasehat, menanyakan sesuatu hal sebelum dilakukan dan menjadi pendengar yang baik. Selain hal tersebut, terdapat manfaat diterapkannya paternity leave, 1) Paternal engagement, dimana ayah berinteraksi dan memiliki kontak langsung dengan bayi. Kontak langsung yang diberikan berupa sentuhan ringan dan usapan kepada bayi.  Hal ini dapat menjadi cikal kelekatan ayah dengan bayi, 2) Paternal accessibility, ayah dapat memberikan waktu lebih kepada istri dan buah hati tercinta. Akses waktu yang intensif selama dari suami kepada istri pasca persalinan dapat membantu istri dalam pemulihan mental dan fisik, 3) Paternal responsibility, merupakan tanggungjawab dari suami kepada istri dan anaknya. Hal ini dilakukan dengan memberi nasehat mengenai kesehatan istri dan bayi, memberi pilihan lokasi untuk periksa rutin istri dan bayi serta menimbulkan rasa nyaman pada sang istri.

 

Kata Kunci: Paternity Leave, Komunikasi Interaksional, Komunikasi Stimulus-Respons, Komunikasi ABX.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v2i5.16375

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Ilmu Komunikasi

 

Creative Commons License

Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.

View My Stats