DEVELOPMENT OF TELECONNECTION MODEL BETWEEN INDIAN OCEAN DIPOLE (IOD) PHENOMENA WITH EL NIÑO MODOKI AND THE EFFECT ON EXTREME RAINFALL ANOMALIES IN JAVA ISLAND

Novi Yoviyanti, Eddy Hermawan, Denny Darmawan

Abstract


Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perilaku model dan pengaruh telekoneksi antara IOD dan El Niño Modoki terhadap anomali curah hujan di Semarang, Surabaya, dan Cilacap, serta memprediksikan indeks hasil telekoneksi IOD dan El Niño Modoki untuk beberapa bulan ke depan. Wilayah kajian dalam penelitian ini meliputi Semarang, Surabaya, dan Cilacap dalam periode Januari 1981 – November 2017. Melalui metode Box-Jenkins, model prediksi yang didapatkan untuk data telekoneksi antara IOD dan El Niño Modoki adalah ARIMA (4,1,5) dengan persamaan Zt = 1,4676 Zt-1 - 0,7158 Zt-2 + 0,8934 Zt-3 – 0,8046 Zt-4 + 0,1594 Zt-5 + 0,0000984 - 0,5145 at-1 + 0,2196 at-2 – 0,7085 at-3 + 0,1696 at-4 – 0,1551 at-5. Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa dampak telekoneksi antara IOD dan El Niño Modoki yang paling signifikan terjadi di wilayah Semarang dengan nilai koefisien korelasi -0,832 dan P-Value 0,000, dan lebih signifikan di musim basah daripada musim kemarau yang dijelaskan melalui analisis spasial. Hasil prediksi dengan menggunakan model ARIMA (4,1,5) untuk 6 bulan kedepan (Desember 2017 - Mei 2018) mengatakan bahwa nilai aSML IOD+EMI masih berada dalam kisaran nilai -0,5oC sampai 0,5oC yang berarti masih dalam kondisi normal. Kata Kunci: IOD, El Niño Modoki, Curah Hujan Ekstrim. Abstract The purpose of this study was to analyze model behavior and teleconection effects between IOD and El Niño Modoki on rainfall anomalies in Semarang, Surabaya and Cilacap, and to predict index teleconection results of IOD and El Niño Modoki for the next few months.. The areas of this study included Semarang, Surabaya and Cilacap in the period of January 1981 - November 2017. Through Box-Jenkins method, the prediction model obtained for teleconnection data between IOD and El Niño Modoki is ARIMA (4,1,5) with equation of Zt = 1,4676 Zt-1 - 0,7158 Zt-2 + 0,8934 Zt-3 – 0,8046 Zt-4 + 0,1594 Zt-5 + 0,0000984 - 0,5145 at-1 + 0,2196 at-2 – 0,7085 at-3 + 0,1696 at-4 – 0,1551 at-5. Based on the result of correlation analysis, teleconnection impact between IOD and El Niño Modoki is the most significant in Semarang region with correlation coefficient value of -0,832 and P-Value of 0,000, and more significant in wet season than dry season as explained by spatial analysis. Prediction results using ARIMA model (4,1,5) for the next 6 months (December 2017 - May 2018) said that IOD + EMI SSTa value is still within the range of -0,5oC to 0,5oC which means it is still in normal condition. Keywords: IOD, El Niño Modoki, Extreme Rainfall.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 E-Journal Fisika